Ikuti event RUBI Community dengan mendaftarkan diri menjadi anggota RUBI, dapatkan hak istimewa, berdiskusi di komunitas, juga hadiah menarik dari RUBI.
Home/Entertainment / Perjuangan RA Kartini Dimulai Dari Kesediaan untuk Menulis

Perjuangan RA Kartini Dimulai Dari Kesediaan untuk Menulis

Diunggah 19 April 2024

RUBI Community

Content Creator RUBI

Perjuangan RA Kartini Dimulai Dari Kesediaan untuk Menulis

Detik berganti jam, dan jam berganti hari hingga tanpa sadar kita memasuki satu tahun dari terakhir kali merefleksikan diri dan mencurahkan emosi pada satu selembar kertas. Menyambut Hari Kartini, kita sekali lagi diingatkan bahwa perjuangan emansipasi RA Kartini berawal dari satu kebiasaannya untuk menulis.

Menulis menjadi konsep yang abstrak. Tidak mudah untuk menulis satu dua kata walaupun pikiran telah berlabuh jauh hingga melewati dua benua. Namun, masih ada kesempatan. 

Ada sebuah konsep yang menekankan pada kepekaan diri untuk mengejar pengetahuan supaya dapat memahami diri dan sekeliling. Inilah yang dilakukan Kartini. Seluruh pemahamannya pada diri dan tempat telah bertransformasi menjadi sebuah tulisan dan bacaan utuh Habis Gelap Terbitlah Terang yang berhasil mencerminkan inspirasi.

Perjuangan RA Kartini Dimulai dari Kesediaan untuk Menulis

Konsep untuk menyukai pengetahuan karena membuat seseorang bisa lupa akan kesedihan telah ada sejak Kartini muda hidup. Saat itu, buku-buku menjadi teman di tengah kesendiriannya melewati masa pingitan keluarga bangsawan. 

Tahun 1892 Kartini belum genap 13 tahun saat ia harus menjalani pingitan. Tahun itu Kartini baru saja lulus dari ELS dan memiliki keinginan untuk meneruskan pendidikan ke HBS Semarang. Sayangnya, ayahnya menolak dan menetapkan Kartini untuk menjalani pingitan. 

Pingitan menjadi hari-hari yang sepi bagi Kartini sampai akhirnya ia merasa kembali utuh dengan buku-buku yang ia baca. Kartini belajar sendiri, mengisi hasrat untuk mengejar pengetahuan. 

Ada ketertarikan khusus dimana Kartini membaca buku-buku serta koran yang bercerita tentang kemajuan berpikir perempuan Eropa. Ada kepekaan yang kuat untuk Kartini memahami, bahwa perempuan membutuhkan tempat yang jauh lebih besar dan luas untuk mengejar hak dirinya. 

Kartini muda telah merasa ketidaksetaraan yang mendorong dia untuk mencurahkan emosinya dengan menulis surat. Kartini mengirim surat-surat kepada temannya yang sebagian besar berasal dari Belanda. 

Sebagian surat bercerita tentang masa pingit selama empat tahun. Sebagian surat lainnya mencerminkan pengalaman hidup Kartini sebagai putri seorang bupati Jawa. Seluruh bacaan yang ia curahkan lewat tulisan akhirnya dikumpulkan dan diterbitkan menjadi sebuah buku yang dalam bahasa Belanda berjudul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).

Kenapa Mengejar Pengetahuan dan Menulis itu penting?

RA Kartini telah membuktikan kepekaan akan ketidaksetaraan. Kebingungan terhadap keadaan diri terkadang membuat kita merasa kesulitan untuk memahami apa yang terjadi. Menariknya, lewat bacaan dan tulisan yang diproyeksikan menjadi kata demi kata, kebingungan dapat lebih mudah ditebak dan dimengerti. Inilah salah satu perjuangan RA Kartini yang bisa diteladani, mengejar pengetahuan lewat bacaan dan menulis. 

Pemahaman yang Lebih Baik Tentang Dunia

Melalui membaca, seseorang memperoleh wawasan tentang beragam budaya, pengalaman, dan sudut pandang. Ini memperluas pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka, termasuk Kartini.

Melatih Keterampilan Berpikir Kritis

Saat seseorang terikat dengan berbagai tulisan, mereka terus-menerus didorong untuk berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis itu sangat penting. 

Tulisan Kartini dimulai dari sini. Kemampuan mengolah informasi dan menarik kesimpulan yang bermakna pada sebuah buku menjadi kunci dari setiap emosi yang Kartini tulisan pada surat-suratnya. 

Bentuk Ekspresi Diri untuk Mengejar Kebahagiaan

Menulis mendorong ekspresi diri. Dengan menulis, perjuangan RA Kartini telah menginspirasi orang untuk berbagi pemikiran, perasaan, dan ide di atas kertas. 

Seiring bertambahnya usia, kita menyadari bahwa ada banyak waktu yang memang harus kita habiskan sendirian. Membaca mengizinkan seseorang untuk menemukan hal yang tidak bisa diraba namun terasa familiar. Membaca mendorong seorang individu untuk penasaran dan memotivasi mereka terus menjelajah tiada habisnya. 

Lewat membaca dan menulis, kamu bisa merasa nyaman. Inilah yang RUBI Community ingin hadirkan untuk kamu. Bertepatan dengan Hari Kartini, RUBI Community mengajak seluruh RUBI Family untuk berpartisipasi dalam pembuatan artikel di blog RUBI. Terlebih, untuk dua artikel yang berhasil akan ada hadiah sebesar Rp. 100.000 saldo Gopay dan bungkusan produk Avoskin.

Kamu bisa menulis dengan sedikit persyaratan.

  • Kamu mengirim tulisan terbaikmu dengan tema Kartini Masa Kini Menurutmu
  • Tulisan dapat dibuat dengan format Word / PDF
  • Memastikan bahwa tulisan bukan hasil plagiasi dan belum pernah dipublikasikan di tempat lain, serta tidak melanggar hak cipta ataupun bermuatan diskriminatif
  • RUBI Community berhak menyunting artikel terpilih sebelum ditayangkan
  • Periode 7 – 21 April 2024

RUBI Gems, sekarang giliran kamu untuk menulis seperti Kartini. RUBI Community tunggu tulisan-tulisan menarik yang kamu kirimkan, ya!

RUBI Community

Content Creator RUBI

Bergabung Sejak 26 June 2023

Perjuangan RA Kartini Dimulai Dari Kesediaan untuk Menulis

Beri Komentar

Komentar

0 Komentar

Belum ada komentar untuk artikel ini.