Cara Menjadi Content Creator dengan Meningkatkan Content Quality

Cara menjadi seorang content creator tentunya sangat dekat dengan kreativitas. Artinya, dengan profesi ini kamu boleh untuk berkreasi menjadi diri kamu apa adanya dan mengikuti apa arti ideal menurutmu.

Mendukung para content creator sejalan dengan visi misi RUBI Community yang secara serius menghormati dan memahami kebutuhan menjadi seorang Beauty Influencer. Mendukung hal ini, Pada 21 Oktober kemarin RUBI Community mengadakan RUBI Course 4 dengan tema How to Easily Increase Content Quality bersama Kak Bebby Safira yang merupakan Creative Graphic Designer di PT AVO Innovation and Technology.

Apa itu Content Creator?

Content creator adalah seseorang yang melakukan publikasi konten lewat berbagai jenis medium seperti gambar, video, tulisan maupun audio. Cara individu menunjukan dirinya lewat konten ini kemudian dilanjutkan dengan penggunaan sosial media seperti YouTube, Instagram, TikTok, atau Podcast. 

Era digital saat ini semakin mempermudah cara menjadi content creator. Dimulai dari berbagai aplikasi pendukung, trend yang berubah, serta viewers yang familiar dengan audio visual. 

Selain itu, menjadi content creator membutuhkan beberapa skills dasar. Misalnya konsistensi, kreativitas, kemampuan planning hingga hard skills seperti editing skills. Lewat berbagai skills tersebut, RUBI Community pun mendukung para RUBI Gems untuk menjadi content creator dengan memberikan course Content Quality yang mendorong RUBI Gems untuk terinspirasi dari eksplorasi pembuatan video yang bisa dilakukan.

Cara Menjadi Content Creator dengan Meningkatkan Content Quality

Untuk menjadi content creator diperlukan kreativitas yang dibarengi dengan result. Salah satu cara untuk menjembatani kreativitas ini adalah dengan melakukan produksi video dengan kualitas konten yang direkomendasikan.

1. Melihat Banyak Referensi

Cara menjadi content creator yang paling pertama adalah melihat banyak referensi. Dalam membangun sebuah branding diri tentu kita seringkali blank dan bingung ingin memulai dari mana. Dengan melihat referensi ini bisa menjadi langkah awal untuk terinspirasi.

Sama juga pada case memproduksi video. Dibutuhkan referensi untuk menghasilkan ide. Melalui berbagai sumber seperti Pinterest, Behance, Tiktok, Reels, kamu bisa mengasah visual aesthetic yang dimiliki. 

2. Menentukan Moodboard

Moodboard adalah kumpulan komposisi warna, gambar dan objek yang sengaja dibuat untuk menghadirkan “trademark” diri. Untuk kamu yang baru memulai sebagai content creator, menentukan moodboard penting untuk mengenalkan brand diri kamu secara otentik dan mudah diingat.

Beberapa moodboard bisa berisikan objek clean product atau colourful palette. Preferensi ini merupakan perwakilan dari “kesukaan” diri kita dan menjadi sisi yang menonjol dari kita yang unik. 

3. Footage video

Footage adalah faktor selanjutnya yang mempengaruhi sejauh mana branding kita bisa diingat oleh orang lain. Semakin bagus kualitas footage video, semakin minimal kita memperbaiki konten tersebut. Ada dua hal yang mempengaruhi kualitas footage video:

• Plenty of Light

Cahaya adalah kunci. Dengan kualitas cahaya yang baik maka kita tidak perlu banyak mengubah shadow, exposure, highlight dan elemen lainnya. Kamu bisa mendapatkan jenis cahaya dari dua sumber, yaitu  natural light seperti matahari dan additional light seperti lampu ring light.

• Relatable background dan Property

Adanya background dan property menambah unsur visual aesthetic. Pada saat yang sama kita juga bisa melakukan highlight produk dengan lebih baik. Misalnya produk dengan ingredients jeruk bisa pakai background dengan warna putih atau kontras supaya tetap ter-highlight isi produknya. 

4. Rule of Third 

Rule of Third adalah keseimbangan gambar dan video. Dalam melakukan shooting video, Rule of Third menjadi bagian dari komposisi ideal pada saat merekam konten. Kamu bisa menggunakan setting grid otomatis pada smartphone atau melalui aplikasi editing.

5. Avoid Shaky Footage 

Menjaga tetap stabil adalah tantangan tersendiri apabila konten atau video yang kamu rekam memiliki durasi yang lama. Untuk menghindari adanya lelah yang mengakibatkan shaky footage, kamu bisa memanfaatkan alat bantu seperti tripod dan stabilizer. Selain itu, beberapa aplikasi pendukung video seperti Capcut juga memiliki fitur Stabilize yang bisa membantumu.

6. Clear Voice

Beberapa konten yang direkam membutuhkan kualitas suara yang baik. Misalnya konten seperti podcast atau video review dengan Voice Over (VO) yang perlu kamu isi. Pastikan bahwa dalam merekam konten video ada suara yang clear dan jelas.

7. Keep up with Trends 

Satu keunggulan dari dunia digital saat ini adalah trend yang terus berkembang. Mengetahui trend pada dunia kreativitas menjadi skill dasar yang secara alami perlu selalu diikuti. Kamu bisa menjadi lebih adaptable dan mengetahui seberapa powerful sebuah trend bisa membantu kontenmu naik dan dikenal. 

8. Keep Learning and Be Yourself 

Cara menjadi content creator yang terakhir adalah tetap belajar dan menjadi diri sendiri. Selalu tanamkan afirmasi positif dan buatlah konten yang sekiranya nyaman sesuai dengan yang diinginkan. 

Itu dia RUBI Gems cara menjadi content creator yang berfokus pada peningkatan Content Quality. Melalui RUBI Course 4 yang diisi oleh Kak Bebby Safira ini, kita bisa tahu bahwa ada begitu banyak persiapan dan skills yang perlu dimiliki oleh seorang content creator. RUBI Gems, untuk course creativity selanjutnya, apa sih skills content creator lain yang ingin kamu pelajari?